Mimpi indah diufuk timur menyahut seruan kasih,
Menjalar diam disukma hati yang
tersedia hadir,
Bersemi jauh tanpa gugurnya nista pedih,
Bersumpah berjanji setia mentari
menyinar.
Oh, jiwa yang berbunga kini terlentang
letih,
Menahan amarah duka kerana ditampar
pedih,
Kian terluka parah yang disabit-sabit,
Menghampar sengsara yang terlahir.
Aku terbangun lagi melihat palsuan terlahir,
Menjinak diri kepada luka dalih,
Kemana akhirnya luka ini mengalir,
Yang pasti tidak tertanggung mimpi
lahir.
Disediakan oleh : norkafisah bt mohd
noor
No comments:
Post a Comment